Kaya-miskin???? Kata-kata yang sering kita dengar, dan menjadi jurang bagi kita. Karena perbedaan factor social yang sangat mencolok tersebut, jurang pemisah itu ada, yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin sengsara. Jika disuruh memilih antara kaya dan miskin tentunya semua orang pasti memilih kaya, tetapi jika memang digariskan sedang-sedang saja , ya kita bersyukur saja
Kaya atau miskin masalah harta itu bisa kita cari, kita bisa berusaha mencari harta dengan bekerja keras, tetapi sangat disayangkan jika kita sampai miskin ilmu, miskin iman…..nauzubillah….yang ada hanya keinginan untuk bagaimana meraih kekayaan dengan menghalalkan berbagai cara yang menyimpang dari agama dan hukum.
Keinginan ingin dilihat, “inilah aku” yang selalu haus akan pujian juga bisa membutakan mata serta mata batin kita. Kalau sudah gelap hati serta miskin iman itu yang membuat syetan senang merasuki akal pikiran manusia.
Sebenarnya tiada guna dan manfaat gila harta dan gila pangkat serta pujian dunia yang semu ini. Di dunia ini bukanlah kehidupan yang kekal, karena kehidupan yang sebenarnya baru kita semua akan rasakan di akherat.
Perlunya pelajaran tentang agama dari dini dan peran keluarga yang penuh dalam mendidik anak-anak penerus bangsa agar berguna bagi nusa dan bangsa, serta factor lingkungan juga harus perlu diperhatikan, seperti pepatah mengatakan “jika kamu dekat penjual minyak wangi maka kamu juga akan terkena harum wanginya, tetapi jika kamu dekat dengan bau comberan maka kamu juga akan bau comberan”. Jadi intinya, walaupun kita sudah di didik dalam keluarga kita dengan baik-baik jika lingkungan di sekitar kita kurang kondusif maka kita akan ikut terkontaminasi jika kita tidak bisa membentengi diri.
Kemunafikan atas ucapan sering kita dengar dan lihat dalam kehidupan sehari-hari kita menjadikan kehidupan ini menjadi lebih berwarna, beda kepala,beda warna rambut beda pula pola pikir seseorang. Kesombongan akan suatu hal juga sering kita jumpai dan kadang kita melakukannya, maklum lah, manusia adalah tempatnya salah, tapi sampai kapan kita akan salah, kapan kita akan berubah??? Apa kita puas dengan diri kita yang seperti ini??? Apakah kita akan berdiam diri seperti ini??? Yang hanya mengikuti arus saja, baik-baiknya berujung di laut, jikalau berujung di comberan,…nauzubillah…mau jadi apa anak bangsa kita jaman sekarang???
Mulai dari sekarang marilah kita sedini mungkin mempertebal iman dan taqwa kita terhadap Allah SWT, agar kita dijauhkan dari hal-hal yang buruk, dan semoga apa yang kita lakukan dalam kehidupan kita masing-masing adalah karena Allah semata dan karena takut akan laranganNya dan taat karena perintahNYa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar