Peranan T1K dalam bidang bisnis
sangat besar karena tujuan dari bisnis adalah untuk mencari keuntungan yang
diperoleh dari hasil transaksi, baik barang maupun jasa. Penggunaan alat bantu
TIK merupakan keharusan untuk mengembangkan dan memajukan bisnis.
Pada bidang bisnis, biasanya sistem
komputer digunakan untuk memproses gaji, data statistik, dan akunting
(keuangan). Sistem komputer melakukan otomatisasi pekerjaan-pekerjaan rutin
kantor. Banyak bisnis sudah menggunakan sistem komputer untuk pengawasan stok
barang, membuat laporan keuangan, meramal, dan merencanakan bisnis masa depan.
Bagi dunia bisnis, jejaring telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya
jejaring listrik, distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Ini merupakan
sumber yang penting, tetapi dulu perusahaan memiliki pengaruh yang kecil.
Perusahaan-perusahaan memiliki pilihan yang terbatas atas layanan yang
diperoleh dari penyediaan layanan yang dikelola secara monopoli. Hari ini, para
pengguna korporat meletakkan bersama keseluruhan jejaring di bawah kontrol
mereka, memotong-pintas jejaring publik sebagian atau seenuhnya. Deregulation
dan teknologi digital baru telah mengizinkan perusahaan untuk secara sadar
merancang dan mengoperasikan jejaring telekomunikasi internal dan privat untuk
meningkatkan posisi kompetitif mereka. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk
menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif.
Layanan TIK sekarang digunakan oleh
semua sektor ekonomik, mulai dari pertambangan dan pertanian sampai layanan finansial,
manufaktur dan kepariwisataan. Jejaring privat ini hadir di semua industri
global, di mana perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para
pengguna bisnis berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yang cost-effective,
leluasa, aman, automated, terpadu dan terandalkan. Jika para
penyedia layanan lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya yang
masuk akal, perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan
sendiri jejaring privat. Perusahaan multinasional telah dapat mengkoordinasikan
produksi dan marketing dengan sistem komunikasi berbasis satelit dengan
kapabilitas video-conferencing, untuk tujuan mengkoordinasikan
pengembangan produk dan disain manufaktur.
Perusahaan-perusahaan kecil lebih
terbatas kemampuannya untuk mengembangkan jejaring TIK sendiri ataupun untuk
menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi pilihan yang ekonomik hanya jika
organisasi tersebut cukup besar untuk menimbulkan cukup trafik untuk
menghasilkan penghematan. Oleh karena ini, perusahaan-perusahaan global
merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi TIK baru. Sektor-sektor yang
sangat bergantung pada TIK mencakup, antara lain perusahaan-perusahaan layanan
finansial.
Pada ruang lingkup yang lebih luas,
sebagai contoh pada lingkungan bisnis, kehadiran teknologi informasi mulai
disadari dapat menghadirkan berbagai solusi yang dapat membantu proses bisnis
yang ada. Departemen TI pada sebuah perusahaan mulai dibangun dan secara konstan
diminta untuk mengembangkan suatu layanan, mengembangkan suatu sistem, dan
mengoptimalkan efesiensi bisnis berbasis teknologi informasi.
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
dikembangkan oleh perusahaan untuk menyediakan informasi terkini mengenai
operasi perusahaan dan membantu membuat keputusan perusahaan. Adapun dari sisi
pelanggan, peranan sistem komputer adalah meningkatkan kecepatan, ketepatan,
dan kualitas layanan. Bagi bisnis perdagangan, seperti department store, sistem
informasi manajetnen memungkinkan pencatatan transaksi secara mudah dengan alat
bernama barcode reader, yaitu alat untuk membaca kode barang yang
dihubungkan dengan komputer. Penggunaan barcode reader memudahkan pramuniaga
melayani pelanggan. Oleh karena alat ini terhubung dengan komputer di kasir dan
server maka dapat dilakukan pengecekan hasil transaksi setiap saat untuk
mengetahui jenis barang, sisa stok, barang-barang yang harus segera diadakan
oleh pemilik toko, dan yang penting lagi dapat segera diketahui seberapa besar
keuntungan yang diperoleh dari transaksi. Semua itu dimungkinkan karena
penggunaan komputer dan penerapan program sistem informasi manajemen. Dengan
hadirnya aplikasi-aplikasi dan layanan e-bussiness, e-commerce,
e-banking dan lain-lain. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya
menyebabkan setiap pelaku bisnis merasa perlu menerapkan teknologi informasi
dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice
Resource Planning (ERP). ERP adalah salahsatu aplikasi perangkat
lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan, cara lama kebanyakan. Sekarang
bisnis menggunakan TIK itu sangat menguntungkan hanya dengan menggunakan
teknologi seperti internet, anda dapat mempromosikan bisnis anda secara online
(E-commerce) dengan cakupan dunia. Berikut beberapan pengertian dari
E-commerce, M-commerce, dan L-commerce :
Pengertian E-Commerce adalah Perdagangan elektronik atau e-dagang
(bahasa Inggris: Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran,
pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik
seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang
dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem
manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll. E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll. E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
E-dagang pertama kali diperkenalkan
pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan
promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester,
perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003.
Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel
online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai
seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
Pengertian M-dagang atau M-Commerce (Mobile-Commerce, mCommerce) adalah sistem perdagangan
elektronik (e-Commerce) dengan menggunakan peralatan portabel/mobile seperti:
telepon genggam, telepon pintar, PDA, notebook, dan lain lain. Pada saat
pengguna komputer berpindah dari satu tempat ke tempat lain (sewaktu berada
dalam mobil, misalnya), pengguna komputer tersebut dapat melakukan transaksi
jual beli produk di Internet dengan menggunakan sistem m-dagang ini. Selain
m-dagang, istilah lain yang sering dipakai adalah m-bisnis (Mobile Business
atau m-business). Dasarnya, m-dagang adalah gabungan dari perdagangan
elektronik (e-dagang) dengan mobile computing. Bisa dikatakan bahwa m-dagang
ini adalah e-dagang yang berada dalam lingkungan nirkabel. Seperti halnya
e-dagang pada umumnya, penggunaan m-dagang bisa ditransaksikan melalui Internet,
jaringan komunikasi pribadi, kartu pintar, dan infrastruktur lainnya. M-dagang
membuka peluang untuk memberikan layanan baru bagi customer yang telah ada, dan
untuk menarik customer baru.
Pengertian L-dagang atau L-Commerce (Location
based-Commerce) adalah sistem perdagangan elektronik (e-Commerce) yang
menekankan pada pencarian informasi yang dihasilkan oleh peralatan GPS (Global
Positioning Systems) dan satelit. Berbeda dengan m-dagang yang lebih menekankan
pada aspek pemakaian peralatan mobile, maka L-dagang bisa menggunakan baik
peralatan mobile maupun komputer jenis desktop. Salah satu contoh yang sering
dijumpai dalam L-dagang adalah pencarian informasi mengenai letak restoran yang
terdekat dengan tempat pengguna Internet tersebut berada. Contoh lain dari
L-dagang adalah sistem penelusuran paket pengiriman barang yang dikirim lewat
perusahaan UPS atau Federal Express di Amerika Serikat. Namun sekarang,
L-dagang juga sudah mulai dipakai untuk melihat waktu kedatangan bis kota
secara tepat di suatu halte bis tertentu, yang sangat bermanfaat pada saat
musim dingin yang mencekam tiba.
B. Dampak
Keuntungan dan Kerugian IT Dalam Bidang Bisnis/Ekonomi
· Keuntungan
untuk Perusahaan/Perdagangan :
1. Semakin
maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan.
2. Bisnis
yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat
mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan
3. Dengan
fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan
mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.
4. Perusahaan
dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang mengakses internet tidak
dibatasi tempat dan waktu.
5. Perusahaan
tidak perlu membuka cabang distribusi
6. Pengeluaran
lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak.
7. Harga
barang lebih murah, karena biaya operasionalnya murah.
· Keuntungan
yang diperoleh konsumen :
1. Konsumen
tidak perlu ke toko untuk mendapat barang.
2. Pembeli
dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan.
3. Konsumen
dapat membandingkan harga dari pemasang iklan lain di internet.
4. Konsumen
dapat membeli barang yang di dalam negeri tidak ada.
5. Harga
barang lebih murah.
· Kerugian :
1. Dengan
mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan
pula transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi
narkoba.
2. Hal
yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan
yang mengakibatkan kerugian financial yang besar.